CV ARFAM JAYA

Distributor sapronak dan bibit terlengkap ,budidaya peternakan ayam kampung Tasikmalaya

Home Top Ad

TLP : 085222726570

Bagaimanakah cara membuat  kandang ayam kampung  yang benar? Bagi kebanyakan peternak ayam, kandang ayam kampung masih cukup asing. Hal in...

Perkandangan

Bagaimanakah cara membuat kandang ayam kampung yang benar? Bagi kebanyakan peternak ayam, kandang ayam kampung masih cukup asing. Hal ini karena selama ini kebanyakan peternak masih memelihara ayam kampung dengan cara diumbar tanpa kandang dan dibiarkan tidur di mana pun, yang penting ayam tersebut masih kelihatan pulang ke rumah. Padahal dengan menggunakan kandang yang baik maka akan ada banyak manfaat yang diperoleh oleh peternak ayam kampung. Sama seperti rumah bagi manusia, kandang bagi ayam kampung juga sangat berguna sebagai tempat berteduh. Kandang tersebut juga mampu menghindarkan ayam dari berbagai bahaya dari lingkungan sekitar termasuk dari ancaman binatang buas seperti rubah. Selain itu kandang yang bersih, nyaman, aman dan memiliki udara yang segar mampu menghindarkan ayam dari stress dan berbagai penyakit sehingga ayam kampung mampu menghasilkan telur maupun daging yang lebih baik.
Dalam membuat kandang ayam kampung, ada beberapa hal yang harus kita perhatikan, diantaranya:
  • Kandang harus terpisah dari pemukiman dengan jarak minimal 10 m
  • Usahakan lantai kandang lebih tinggi dari permukaan tanah di sekitarnya agar kandang tersebut selalu bersih dan kering
  • Kandang tidak boleh bocor dan lembab
  • Usahakan agar sinar matahari bisa masuk ke dalam kandang, karena itu sebaiknya kandang dibuat dalam posisi membujur dari barat ke timur
  • Bahan untuk membuat kandang mudah dicari dan harganya cukup murah agar ketika kandang rusak anda tidak merasa kesulitan mencari bahan untuk memperbaikinya
  • Sirkulasi udara harus lancar sehingga mampu mengusir bau menyengat amoniak dari kotoran ayam dan memberikan udara segar untuk ayam kampungnya
  • Kandang mengacu pada standar kepadatan yang sesuai
  • Dilakukan penyucihamaan atau pembersihan kandang maupun peralatan yang dipakai secara periodik


MACAM-MACAM KANDANG AYAM KAMPUNG

Berdasarkan bentuknya, kandang ayam dibedakan menjadi 2, yaitu kandang sistem Ren dan kandang sistem Postal (Litter)

Kandang Sistem Ren

Kandang Ayam Kampung Sistem Ren


Kandang jenis ini memiliki halaman untuk mengumbar ayam sehingga bisa bebas berjalan. Kandang sistem ren memiliki 2 bagian. Bagian pertama berupa kandang yang memiliki atap dan berbagai perlengkapan seperti tempat makan dan minum dan sarang sebagai tempat untuk bertelur. Bagian kedua berupa halaman untuk mengumbar ayam yang dibatasi pagar dengan tinggi kira-kira 2,5 m.


Kandang Sistem Postal (Litter)


Kandang Ayam Kampung Sistem Postal (Litter)


Kandang jenis ini tidak memiliki halaman pengumbaran, jadi ayam selalu berada dalam kandang dengan alas litter (misal serutan kayu atau sekam). Kelebihannya adalah mampu menghemat tempat, biaya dan tenaga untuk perawatannya. Selain itu ayam juga bisa mendapatkan tambahan vitamin B-12 yang berasal dari hamparan litter sebagai penutup lantai tersebut.Berdasarkan usia ayam yang diternak, kandang ayam kampung dibagi menjadi beberapa jenis yaitu kandang untuk ayam usia 1-20 hari, 21-40 hari, 41-60 hari dan 61-90 hari.

Kandang untuk usia 1-20 hari


Kangang Bok untuk ayam usia 1-20 hari


Mungkin kandang jenis ini lebih dikenal dengan nama kandang box, karena bentuknya yang kotak dan semua sisinya tertutup rapt selain bagian atas kandang. Biasanya kandang jenis ini dibuat dari bilah2 bambu. Jika memungkinkan, ketika membuat kandang seperti ini berikanlah kaki-kaki di bagian bawahnya dengan tinggi kira-kira 20-25 cm.Yang perlu diperhatikan dalam kandang seperti ini adalah tingkat kepadatannya, yaitu untuk tiap 1 m persegi diisi dengan 40-45 ekor ayam, dan jumlah ini bisa dikurangi 5 ekor tiap minggunya karena ukuran ayam yang semakin besar. Suhu di dalam kandang sebisa mungkin dijaga antara 30-32 C. Untuk menjaga suhu kandang bisa menggunakan lampu penghangat (brooder). Untuk mengetahui apakah suhu di dalam kandang sudah pas atau belum, bisa dilihat dari kondisi anak ayam di dalam kandang. Jika anak ayam menggerombol di dekat lampu penghangat berarti suhu dalam kandang masih terlalu dingin. Sebaliknya jika anak ayam menjauhi penghangat berarti suhunya terlalu panas. Jika anak ayam menyebar secara rata berarti suhu dalam kandang sudah ideal.

Kandang untuk umur 21-60 hari


Kandang Ayam Kampung Umur 21 - 60 hari


Kebanyakan peternak di Jawa Timur menentukan usia untuk ayam kampung pedaging sebelum dipanen adalah 60 hari. Oleh karena itu, kandang ini merupakan kandang terkahir sebelum ayam dipanen. Tingkat kepadatan yang dianjurkan adalah untuk 1 m persegi diisi dengan 30-35 ekor ayam dan dikurangi 5 ekor tiap minggu hingga saat ayam berumur 60 hari tiap m persegi hanya diisi dengan 7-10 ekor ayam.

Kandang untuk umur 61-90 hari


Untuk pemasaran di daerah tertentu, biasanya berat yang diinginkan kira-kira 0,9 – 1,2 kg. Mau tidak mau peternak harus memperlama pemeliharaan ayam kira-kira 1 bulan lagi. Kandang yang biasa dipakai adalah kandang jenis postal maupun kandang panggung (slot). Tingkat kepadatan yang ideal adalah 7-10 ekor ayam untuk tiap meter persegi dan dikurangi 0,5-1 ekor tiap minggu hingga ketika ayam berumur 90 hari hanya ada 5-7 ekor ayam saja untuk tiap meter perseginya.


Kandang Isolasi


Selain berbagai macam kandang ayam kampung di atas masih ada 1 jenis kandang lagi, yaitu kandang isolasi. Kandang ini digunakan untuk mengisolasi (karantina) ayam yang memperlihatkan gejala sakit, luka atau terserang penyakit tertentu seperti flu burung. Perhatikan juga penyebab ayam diisolasi dalam penempatannya. Jangan mengisolasi ayam yang terluka gara-gara saling mematuk bersama dengan ayam yang terkena kolera atau sejenisnya. Penempatan kandang ini sebaiknya dibuat terpisah cukup jauh dari tempat kandang ayam yang sehat.



Sumber : massurono

16 coment�rios:

Vaksinasi merupakan salah satu pilar penting pada pemeliharaan kesehatan ayam, selain  biosecurity  dan manajemen pemeliharaan yang baik...

Tips Sukses Vaksinasi Melalui Air Minum


Vaksinasi merupakan salah satu pilar penting pada pemeliharaan kesehatan ayam, selain biosecurity dan manajemen pemeliharaan yang baik. Hal tersebut disebabkan oleh tantangan penyakit di lapangan saat ini sudah sangat kompleks. Untuk penyakit viral sendiri sampai saat ini hanya dapat ditanggulangi dengan cara vaksinasi yang didukung denganbiosecurity yang ketat.
Beberapa vaksinasi yang dilakukan di peternakan yaitu untuk pencegahan penyakit ND, AI, IB, Gumboro, dll (tergantung kondisi farm setempat). Biasanya vaksin yang diberikan bisa berupa vaksin aktif maupun inaktif. Agar penanganan dan pencegahan terhadap penyakit-penyakit tersebut berhasil tentunya kita harus melakukan vaksinasi dengan cara yang benar. Kali ini kita akan membahas aplikasi vaksin aktif melalui air minum.

Cara Kerja Vaksin Aktif
Vaksin aktif diperoleh dari pelemahan mikroorganisme. Sediaan vaksin aktif biasanya dalam bentuk kering beku. Sehingga pada aplikasi atau pemakaiannya harus dilarutkan dahulu menggunakan pelarut, dapat berupa larutan dapar, air biasa (minum) atau aqua destilata.
Satu hal yang perlu diperhatikan saat pemakaian vaksin aktif adalah virus vaksin harus segera menemukan sel inang (masuk ke dalam tubuh ayam) terutama setelah dilarutkan, karena mikroorganisme/ virusnya hanya dilemahkan (mati suri). Oleh karena itu vaksinasi harus dilakukan secepat mungkin, dalam waktu 2 jam harus habis terkonsumsi. Setelah vaksin diberikan, maka virus akan menuju ke target organ kekebalan (sebagai contoh untuk penyakit ND pada saluran pernapasan atas) untuk bermultiplikasi kemudian menuju ke organ limfoid untuk mengertak pembentukan kekebalan.

Metode Vaksinasi Masal
Pada prakteknya metode vaksinasi yang paling sering digunakan atau dipilih untuk vaksin aktif yaitu dengan aplikasi masal karena praktis dan mudah dilakukan. Meskipun metode ini praktis dimana sekali vaksinasi bisa langsung untuk ribuan ekor ayam, satu hal yang patut diingat adalah setiap ekor ayam harus mendapatkan satu dosis vaksin agar menghasilkan kekebalan yang optimal.
Vaksinasi melalui air minum merupakan salah satu metode vaksinasi masal. Cara vaksinasi ini memiliki keunggulan yaitu biaya petugas vaksinasi yang murah dan stres pada ayam rendah (terutama akibat perlakuan kasar). Cara vaksinasi air minum juga cocok untuk kebanyakan vaksin aktif, terutama untuk vaksinasi ayam umur dewasa. Hal ini karena jumlah konsumsi air minum pada ayam dewasa relatif telah optimal dan penyerapan vaksin bersifat sistemik (diedarkan melalui darah). Oleh karena itu vaksinasi melalui air minum bisa menjadi salah satu alternatif saat vaksinasi ulang terhadap ND atau IB. Cara vaksinasi ini juga cocok saat vaksinasi Gumboro ulangan, karena lokasi target (bursa Fabricius) dekat dengan saluran pencernaan.

Kendala Vaksinasi Air Minum
Meskipun praktis, vaksinasi melalui air minum memiliki kekurangan diantaranya tidak konsistennya jumlah dosis vaksin karena tergantung pada jumlah konsumsi air minum ayam serta terkendala juga oleh batas waktu vaksinasi dimana 2 jam vaksin harus habis terkonsumsi. Oleh karenanya harus dipastikan ayam mendapatkan vaksin dengan segera.
Selain hal tersebut di atas, beberapa hal lain juga dapat menjadi kendala saat vaksinasi melalui air minum yaitu :
1.  Sinar ultraviolet
Sinar ultraviolet (UV) diketahui merupakan salah satu sinar dengan daya radiasi yang dapat bersifat mematikan bagi mikroorganisme. Oleh karenanya sinar ultraviolet dari paparan sinar matahari dapat merusak virus vaksin. Jika tempat minum ayam yang berisi vaksin tidak sengaja terkena sinar matahari secara langsung, maka sudah dipastikan vaksin akan rusak.
2.   Suhu panas
Penyimpanan tempat minum yang terlalu dekat dengan brooder (pemanas) atau terkena panas matahari dapat menyebabkan kerusakan virus vaksin. Suhu air yang digunakan pada larutan vaksin yang terlalu tinggi juga dapat merusak potensi virus vaksin. Hal ini terkait dengan virus vaksin tidak berada pada kondisi yang nyaman, akibatnya virus bisa rusak atau paling fatal mati (potensinya turun) sebelum diberikan ke ayam.
3.  Kualitas air tidak sesuai
Air yang mengandung logam berat seperti besi, kesadahan (ion Ca2+ & Mg2+) yang berlebihan atau pH terlalu asam/basa dapat berpengaruh pada kerja vaksin. Tak terkecuali jika tempat minum yang berupa kaleng. Hal tersebut disebabkan bahan pembuatan tempat minum kaleng dari logam (besi/ tembaga), jika berkarat maka logam-logam tersebut bisa merusak virus vaksin.
4.  Bahan kimia seperti desinfektan/klorin
Pada prakteknya peternak sering melakukan treatment air minum dengan menggunakan kaporit (klorin), terutama jika farm tersebut rawan terserang colibacillosis. Namun perlu diingat bahwa klorin juga dapat membunuh virus vaksin aktif. Klorin 1 ppm dalam air akan menurunkan potensi vaksin ND sampai 20% dan pada dosis 2 ppm, potensi akan turun sampai 85%.

Pastikan tempat minum ayam tidak terlalu dekat dengan brooder

(Sumber : Dok. Medion)






Tidak hanya treatment air menggunakan kaporit, saat ternak sedang ada kasus penyakit juga sering disarankan untuk semprot kandang menggunakan desinfektan atau sanitasi air minum. Tujuannya yaitu untuk meminimalkan bibit penyakit atau virus/bakteri penyebab penyakit. Hal ini dapat dipastikan jika pada saat vaksinasi melalui air minum terdapat desinfektan atau secara tidak sengaja air terkena desinfektan maka virus vaksin dapat mati.
5.  Bahan organik
Adanya bahan organik seperti litter atau feses pada tempat minum ayam juga dapat mempengaruhi kerja vaksin.Litter (biasanya tercampur feses) yang masuk ke dalam tempat minum ayam, akan menyebabkan perubahan pH air hal inilah yang dapat merusak vaksin (potensi turun).

Agar Vaksinasi Air Minum Optimal
Disadari atau tidak ternyata banyak hal yang bisa menyebabkan kegagalan vaksinasi melalui air minum. Namun demikian banyak cara atau trik yang dapat dilakukan agar vaksinasi melalui air minum berhasil sehingga vaksin bisa memberikan respon kekebalan yang optimal. Mari kita bahas satu per satu :
1.  Membawa vaksin dengan benar
Vaksin aktif yang berasal dari virus yang dilemahkan bersifat labil dan mudah mati. Baik karena pengaruh fisik ataupun kimiawi. Penanganan dan penyimpanannya harus dilakukan dengan hati-hati dan mengikuti petunjuk dari produsen, yaitu vaksin harus disimpan pada suhu 2-80C.
Sebelum digunakan simpan vaksin di kulkas dibagian refrigerator, sedangkan saat dibawa ke kandang masukkan ke dalam marina cooler atau termos es berisi es batu. Posisi yang benar adalah vaksin dibawah kemudian es batu diatasnya. Hal ini terkait dengan penyebaran suhu dingin dari atas ke bawah sehingga diharapkan vaksin akan terlindungi. Perbandingan vaksin dengan es batu minimal 1:1.

Jangan membawa vaksin menggunakan kantong plastik, karena berakibat

suhu penyimpanan vaksin tidak optimal

(Sumber : Dok. Medion)





Satu hal yang terkadang salah di mengerti saat aplikasi vaksinasi yaitu anggapan bahwa saat vaksinasi dilakukan, vaksin harus tetap dikondisikan suhu dingin. Hal ini salah besar, mengingat suhu tubuh ayam 410C maka saat akan diberikan suhu larutan vaksin setidaknya harus mendekati suhu tubuh ayam. Dengan dilarutkan pada air minum biasa (suhu ± 20-250C), suhu larutan vaksin telah mendekati suhu tubuh ayam. Dari sini dapat disimpulkan saat vaksinasi tidak perlu memberikan es batu pada air yang digunakan untuk melarutkan vaksin.

2.  Pastikan kualitas air minum baik
Sebagaimana kita ketahui bersama, pelarut yang digunakan untuk vaksinasi melalui air minum yaitu air. Oleh karena itu air harus terbebas dari adanya logam berat dan bahan kimia seperti desinfektan/klorin. Selain itu, pH air dan kesadahan juga bisa mempengaruhi kualitas vaksin. Maka penting sekali untuk memastikan kualitas air sebelum pemakaian. Sekali waktu perlu untuk melakukan uji kualitas air, terutama kualitas kimia (pH, kesadahan, logam berat, seperti kadar besi, Ca, Mg).
Agar potensi vaksin bisa bekerja dengan optimal saat kualitas air bermasalah atau untuk memastikan air yang digunakan sebagai pelarut aman (bagus), maka hentikan pemakaian desinfektan melalui air minum 48 jam sebelum dan sesudah vaksinasi dan perlu diberikan stabilizer (penstabil) agar kualitas air bagus saat digunakan. Beberapa produk yang bisa dipakai sebagai stabilizer yaitu :
a.  Medimilk

Kandungan protein yang tinggi didalam Medimilk mampu mengikat logam berat, kesadahan dan adanya residu klorin
(Sumber : Dok. Medion)





Medimilk merupakan salah satu produk stabilizer air yang akan digunakan untuk vaksinasi melalui air minum. Sebagai stabilizerMedimilk dapat memperbaiki mutu air yang akan digunakan sebagai pelarut vaksin melalui air minum. Selain itu, Medimilk juga dapat mengikat logam, ion-ion Ca2+ & Mg2+ dari air sadah yang dapat merusak vaksin.
Mekanisme kerja Medimilk sebagai stabilizer dapat dijelaskan dari protein yang terkandung di dalamnya. Sifat protein yang mudah berikatan dengan logam akan menyebabkan berat molekul protein bertambah dan terdenaturasi. Akibatnya lama-kelamaan akan mengendap dan logam pun tidak dapat menganggu stabilitas virus vaksin.
Penambahan 2,5 ppm skim milk dapat menetralkan sampai 4 ppm klorin bebas, dengan demikian dapat mencegah gangguan saat vaksinasi. Oleh karena itu tambahkan 10 gram Medimilk tiap 5 liter air, aduk sampai rata dan biarkan selama 15-30 menit baru campurkan vaksin ke dalamnya.

b.  Netrabil
Pemberian Netrabil saat vaksinasi melalui air minum bisa menjadi penanda apakah ayam

telah mengkonsumsi vaksin engan adanya warna biru pada paruh ayam

(Sumber : Dok. Medion)






Kadar pH yang terlalu rendah (asam) atau tinggi (basa) dapat juga berpengaruh terhadap kerja vaksin. Untuk mengatasinya dapat digunakan penetral pH. Soda kue atau asam sitrat bisa digunakan sebagai penetral pH. Namun pemakaian soda kue atau asam sitrat kurang praktis karena jumlah yang harus ditambahkan sangat tergantung pada pH awal dan setelahnya perlu dilakukan pengecekan terhadap pH yang dihasilkan.
Netrabil bisa menjadi alternatif penetral pH baik dari asam maupun basa, tanpa perlu mengukur pH akhir yang dihasilkan karena mengandung phosphate buffer. Netrabil juga aman digunakan meskipun pH air netral, pemakaiannya tidak akan menurunkan atau meningkatkan pH air yang netral. Selain phosphate buffer, Netrabiljuga mengandung skim milk sehingga dapat digunakan untuk mengikat logam berat atau air sadah sekaligus.
Dengan diperbaikinya kualitas air tersebut maka diharapkan respon kekebalan dari vaksin akan optimal. Bagian Research & Development Medion juga telah membuktikan bahwa pemakaian Netrabil mampu meningkatkan (memperbaiki) kualitas air minum sehingga pembentukan titer antibodi menjadi lebih baik dibanding yang tidak diperbaiki kualitas airnya (terkait hasil trial ini dapat dilihat kembali di buletin Info Medion Edisi September 2010)

3.  Pastikan tempat minum bersih
Kebersihan tempat minum ayam (TMA) saat vaksinasi via air minum juga menjadi salah satu kunci keberhasilan vaksinasi. Tidak hanya TMA, kebersihan saluran pipa air juga harus diperhatikan. Sebagai contoh adanya biofilmpada saluran air akan menyebabkan sebagian vaksin dapat menempel (terikat) di biofilm tersebut. Hal ini berakibat sebagian virus mati dan dosis vaksin pun tidak sesuai (International Hatchery Practice Vol. 23 No. 2, 2008). Oleh karena itu lakukan pembersihan rutin terutama setelah atau sebelum jadwal pengobatan, pemberian vitamin, desinfeksi air minum dan terutama saat ada jadwal vaksinasi. Lakukan pencucian TMA sebelum jadwal vaksinasi, sedangkan pembersihan saluran air dapat dengan melakukan flushing (penyemprotan dengan air bertekanan tinggi).

4.  Ayam dalam kondisi sehat
Kondisi kesehatan ayam akan berpengaruh terhadap kemampuan pembentukan titer antibodi. Hanya ayam yang sehat (tidak stres, tidak sakit terutama penyakit immunosuppresant seperti CRD, Gumboro, dll) yang boleh divaksinasi. Hal ini karena ayam yang stres akan berusaha untuk menyeimbangkan kondisi fisiknya dengan dihasilkannya hormon corticosteroid oleh kelenjar adrenal di otak. Sayangnya hormon ini menghambat kerja organ limfoid akibatnya antibodi yang dihasilkan menjadi rendah.
Sedangkan penyakit seperti CRD dan Gumboro menyerang organ kekebalan penghasil antibodi, dimana CRD menyerang saluran pernapasan atas dan Gumboro menyerang bursa Fabricius. Hal ini menyebabkan respon kekebalan hasil vaksinasi tidak akan optimal dan tingkat stres juga makin tinggi.
Oleh karena itu lakukan pengecekan terhadap kondisi kesehatan ayam. Secara sepintas dapat diamati dari ada atau tidaknya gangguan terhadap pernapasan, pencernaan atau konsumsi pakan. Jika dari pengamatan didapati ayam sakit, maka lakukan pengobatan terlebih dahulu untuk mengurangi tingkat keparahan kemudian baru divaksin. Agar kondisi tubuh tetap prima berikan terapi supportif dengan menggunakan multivitamin seperti Vita Stress atauVita Strong sebelum dan sesudah vaksinasi.

5.  Dosis vaksin harus masuk
Kekebalan optimal dapat diperoleh jika setiap ekor ayam mendapatkan satu dosis penuh vaksin. Oleh karena itu kita harus memastikan semua ayam mengkonsumsi air. Untuk itu saat vaksinasi perlu dilakukan :
a.  Hitung kebutuhan air minum ayam
Karena vaksin aktif memiliki keterbatasan waktu yaitu dalam waktu 2 jam harus habis, maka jumlah air minum yang digunakan harus disesuaikan dengan kebutuhan air minum selama waktu tersebut. Biasanya pemberian air minum harian dilakukan secara adlibitum (terus menerus) sehingga agak sulit untuk mengetahui berapa jumlah konsumsi air minum. Sebagai panduan dalam perhitungan kebutuhan air minum saat vaksinasi dapat dilihat pada tabel 1.
Tabel 1. Perkiraan kebutuhan air minum selama 2 jam untuk vaksinasi tiap 1.000 ekor ayam

Tabel 1 tersebut hanya sebagai panduan umum, kita juga perlu tahu bahwa konsumsi air minum ayam juga dipengaruhi oleh kondisi cuaca lingkungan. Oleh karena itu, untuk mengetahui jumlah konsumsi air minum ayam dapat juga dilihat dari feed intake ayam. Jumlah konsumsi air minum sendiri adalah 2 kali dari jumlah pakan yang dikonsumsi. Jadi misal setiap hari feed intake ayam layer (umur produksi) sebanyak 100 gram per ekor per hari maka jumlah konsumsi air minum 200 ml per ekor per hari atau 200 liter per 1.000 ekor ayam per hari.
Dapat diasumsikan jumlah konsumsi air minum selama 2 jam yaitu 20% dari total konsumsi per hari (suhu normal), sehingga untuk 1.000 ekor jumlah air minum yang diperlukan yaitu 40 liter (per 2 jam). Namun jika cuaca sedang dingin maka dari 20% (40 liter) tersebut dikurangi lagi 20%-nya, sehingga total air minum pada saat cuaca dingin yaitu 32 liter. Dari jumlah air yang diperoleh ini maka berikan Medimilk diamkan 15-20 menit kemudian dilarutkan dengan vaksin.
b.  Larutan vaksin harus segera terkonsumsi
Setelah vaksin dilarutkan segera alirkan ke Tempat Minum Ayam Otomatis (TMAO)/nipple drinker atau masukkan pada TMA. Agar air minum cepat habis dikonsumsi, sebelumnya ayam dapat dipuasakan minum selama 1-2 jam (tergantung cuaca). Pemuasaan harus dilakukan dengan hati-hati, jika suhu udara sangat panas maka pemuasaan cukup 1 jam. Jika terlalu lama dapat menyebabkan ayam stres, sehingga saat kondisi ayam sedang haus bisa berakibat ayam terburu-buru mencari TMA sehingga air bisa tumpah.
Tambahkan jumlah TMA (kebutuhan TMA per 1.000 ekor ayam dewasa sebanyak 20-25 buah TMA ukuran 2 Galon) agar ayam lebih mudah mengakses air minum. Setelah air yang mengandung vaksin mulai terminum, stimulasi (rangsang) aktivitas minum ayam dengan cara mengatur intensitas cahaya (pada kondisi terang ayam akan mudah mengakses tempat minum, hal ini dapat dilakukan terutama saat cuaca sedang hujan biasanya mendung/gelap). Pemberian pakan juga dapat dilakukan, karena adanya aktivitas makan akan merangsang ayam untuk minum.
Cara lainnya dengan berjalan diantara ayam saat proses pemberian vaksinasi sehingga jika ayam tidak bisa mengakses TMA maka dekatkan TMA. Jika vaksinasi pada kandang dengan menggunakan sistem nipple drinkermaka dapat dirangsang dengan menekan setiap nipple drinker untuk mengeluarkan air sehingga ayam mau minum.


Operator kandang berjalan saat proses vaksinasi untuk memastikan semua ayam

bisa mengakses dan mengkonsumsi vaksin

(Sumber : Dok. Medion)




6.  Vaksinator harus terampil
Vaksinator/operator atau orang yang melakukan proses vaksinasi dari mulai persiapan hingga pemberian vaksin juga berperan penting saat vaksinasi dilakukan. Operator yang teledor, sebagai contoh salah menghitung jumlah kebutuhan air minum atau memuasakan ayam terlalu lama maka dapat berakibat fatal. Oleh karena itu operator/vaksinator perlu pembekalan dan pelatihan, khususnya pengetahuan dan ketrampilan terhadap hal-hal terkait vaksinasi. Pelatihan dapat dilakukan dengan mengikuti seminar-seminar atau pelatihan langsung di kandang. Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) atau ceramah yang diadakan PT Medion bisa menjadi salah satu sarana pembekalan bagi operator.

7.  Waktu vaksinasi
Pada dasarnya vaksinasi dapat dilakukan pada jam berapapun, yang terpenting adalah tidak terkena panas dan sinar matahari langsung. Namun demikian khususnya vaksinasi air minum perlu untuk memperhatikan waktu vaksinasi. Misalnya saja jika vaksinasi dilakukan siang hari (jam 13.00-15.00) dan sebelumnya dilakukan pemuasaan air minum, bisa berakibat ayam mengalami heat stress (stres akibat cuaca panas siang hari). Dan hal ini bisa berakibat buruk pada hasil vaksinasi.
Agar hasil vaksinasi melalui air minum optimal sebaiknya vaksinasi dilakukan pada pagi hari, karena merupakan waktu puncak ayam beraktifitas dan mengkonsumsi air minum. Tingkat stres ayam pada pagi hari juga relatif kecil, karena kondisi cuaca lingkungan yang relatif masih nyaman (tidak terlalu panas).

8.  Setelah vaksinasi selesai dilakukan
Penanganan atau perlakukan terhadap ayam setelah vaksinasi juga bisa menjadi salah satu pendukung keberhasilan vaksinasi, oleh karenanya setelah vaksinasi selesai lakukan tindakan :
• Segera berikan air minum biasa dan pakan sesuai kebutuhan
• Jangan memberikan antibiotik atau air minum yang mengandung desinfektan selama 24-48 jam setelah vaksinasi. Hal ini untuk meminimalkan kerusakan vaksin akibat kontak obat atau desinfektan di dalam tubuh ayam
• Berikan terapi supportif dengan multivitamin seperti Vita StressVita Strong atau Fortevit 2-3 hari setelah vaksinasi selesai dilakukan. Suplai multivitamin dalam tubuh ayam dapat menjaga kondisi tubuh ayam tetap prima
• Lakukan pemeriksaan titer antibodi hasil vaksinasi terutama pada ayam diatas umur 45 hari dimana sistem pembentukan kekebalan humoral sudah berkembang dengan baik. Pengujian dapat dilakukan 2-3 minggu setelah vaksinasi (vaksin aktif) dengan metode HI Test di Medion Laboratorium (Medilab)
• Praktek manajemen pemeliharaan dilakukan dengan benar seperti sirkulasi udara, kepadatan ternak, frekuensi pemberian pakan, dll. Selain itu untuk meminimalkan tantangan bibit penyakit di kandang biosecurity tetap perlu dilakukan dengan baik, seperti semprot kandang rutin minimal seminggu sekali (kecuali saat ada jadwal vaksinasi), membatasi tamu masuk, perhatikan sanitasi operator yang keluar-masuk kandang misalnya dengan celup kaki menggunakan desinfektan 

Banyak faktor yang dapat menyebabkan kegagalan vaksinasi melalui air minum. Namun demikian keberhasilan vaksinasi melalui air minum bukanlah suatu keniscayaan, asalkan persiapan sebelum vaksinasi dilakukan dengan baik. Dan jangan lupa banyak jalan menuju Roma, maka banyak cara juga agar vaksinasi berhasil. Salam.

sumber : http://info.medion.co.id/index.php/artikel/layer/tata-laksana/vaksinasi-melalui-air-minum

10 coment�rios:

Langkah-langkah pengobatan penyakit ayam  harus diketahui oleh peternak ayam. Ini dimaksudkan agar efektif dan efisiensi pengo...

Langkah-langkah Pengobatan Penyakit Ayam



ayam sakit
Langkah-langkah pengobatan penyakit ayam harus diketahui oleh peternak ayam. Ini dimaksudkan agar efektif dan efisiensi pengobatan dapat tercapai sehingga keuntungan dapat diraih oleh peternak. Intinya adalah penanganan yang tepat dan biaya yang seefisien mungkin dapat mengatasi masalah peternakan khususnya di bidang pengobatan penyakit ayam.
1. Kunci Pengobatan Efektif
a. Lingkungan yang kondusif dan mendukung
b. Registrasi label obat/kualitas obat
c. Ketepatan diagnosa penyakit
d. Manajemen penanganan penyakit
e. Dosis dan aplikasi yang tepat
f. Manajemen biaya pengobatan
2. Diagnosa Penyakit
Diagnosa penyakit dapat diketahui melalui catatan kejadian mulai dari tanda-tanda hingga bedah bangkai (jika perlu). Seperti kita ketahui bahwa diagnosa penyakit pada ayam tidak semudah yang diamati. Katakan saja penyakit ngorok, belum tentu ayam terkena snot, bisa juga ada penyebab lain. Tingkat keparahan penyakit harus disesuaikan dengan dosis dan obat yang diberikan. Jangan sampai penyakit yang sudah parah diberikan obat dengan dosis yang rendah. Ini harus kita cermati dalam diagnosa penyakit. Jika bedah bangkai belum bisa mengetahui jenis penyakit maka langkah selanjutnya adalah pengecekan di laboratorium seperti pemeriksaan darah, pemeriksaan fesese dll. Jika diagnosa tepat dan pemilihan obat tepat, maka produktifitas ayam akan kembali seperti semula.
3. Ketepatan Aplikasi Pengobatan Penyakit Ayam
Setelah mengetahui penyakit dan tingkat keparahan ayam, maka langkah selanjutnya adalah aplikasi atau cara pengobatan penyakit ayam. Obat untuk ayam pada dasarnya terbagi menjadi 2 kategori yaitu lokal dan sistemik (seluruh tubuh). Dengan kata lain kita harus memilih dari 2 pengaplikasian pengobatan penyakit ayam tersebut. 
Untuk mencapai target yang dikehendaki maka pemberian obat pada ayam dilakukan dengan cara menyuntik. Ini dimaksudkan bahwa obat akan cepat tersalurkan dan tepat pada organ yang dituju tanpa melewati saluran pembuluh darah yang menyebabkan proses pengobatan menjadi lama.
Untuk pemberian obat melalui air minum dan ransum ada pula yang harus diperhatikan peternak. Adapun hal-hal yang harus diperhatikan dalam pemberian obat melalui air minum atau ransum adalah pencampuran obat harus tepat sesuai dosis atau takaran dan usahakan air atau ransum campuran obat tersebut dikonsumsi ayam selama 6 jam agar obat dapat bekerja secara optimal.
4. Ketepatan Dosis Obat
Kesalahan dosis dalam pengobatan penyakit pada ayam dapat menyebabkan ayam over dosis. Akibatnya ayam tidak sembuh malah bertambah parah. Kebanyakan dosis mengakibatkan keracunan sedangkan kekurangan dosis dapat menyebabkan resistensi. Itu sebabnya ketepatan dosis obat itu penting. Pada dasarnya dosis obat untuk ayam berdasarkan berat badan ayam tetapi pada praktiknya tetap mengikuti volume air. Biasanya ayam yang sakit mengalami penurunan konsumsi baik ransum ataupun air. Solusinya adalah kita hitung volume pakan atau air minum yang dikonsumsi ayam. Penghitungan air dan ransum ayam itu penting walaupun saat sehat dan sakit. Ini dimaksudkan agar konsumsi obat agar sesuai dengan dosis. Selain itu perlu diperhatikan bahwa pemberian larutan obat jangan sampai terkena matahari langsung serta pemberian tempat minum sesuai dengan kuota ayam yang sakit. Jangan mencampur obat selama lebih dari 8 jam, ini dimaksudkan agar obat tidak tercemar bakteri merugikan
5. Jangka Waktu Pengobatan
Pengobatan penyakit ayam harus memperhatikan jangka waktu pengobatan. Ini yang sering peternak abaikan, ketika ayam mulai sembuh dan pengobatan dihentikan. Pengobatan yang tidak sesuai dengan jangka waktu mengakibatkan resisten pada bibit penyakit. Hal yang paling parah adalah penyakit akan kebal dengan obat dan dosis yang sama. Jangka waktu pengobatan penyakit ayam adalah 3-5 hari dan pemberian obat adalah 2x sehari yaitu pagi dan sore
6. Cara Pengobatan Penyakit Ayam
Langkah selanjutnya adalah memilih cara pengobatan penyakit ayam. Seperti diutarakan pada poin 3 bahwa cara pengobatan penyakit ada 2 macam yaitu lewat air minum atau pakan dan suntikan atau injeksi. Keduanya mempunyai kelebihan dan kekurangan masing-masing. Cara pengobatan harus mempertimbangkan jenis obat, jenis penyakit, jumlah ayam, tingkat penyakit dan lama waktu pemberian obat. Pilihan yang tepat adalah pemberian obat yang banyak dilakukan dengan air minum sedangkan sisanya dengan suntikan. Efek pemberian suntikan adalah pengobatan yang cepat tetapi dapat menimbulkan stres pada ayam namun obat cepat diserap ayam. Sedang pemberian lewat air dapat menghemat waktu dan tenaga jika jumlah ayam yang sakit banyak namun dapat menyebabkan obat kurang diserap sempurna.
7. Pendukung Keberhasilan Pengobatan
Pendukung keberhasilan pengobatan adalah sarana atau alat yang digunakan. Air yang digunakan haruslah bersih dan tidak terkontaminasi oleh logam berat. Jika air dan suntikan terkontaminasi logam maka akibatnya obat akan mengendap dan tidak bekerja secara sempurna sehingga kualitas obat akan menurun. Kuncinya adalah rendam alat suntik dengan air mendidih dan jangan gunakan desinfektan
8. Kombinasi Obat
Dalam kenyataanya gejala yang timbul mungkin memiliki penyakit ganda apakah kita bisa mengkombinasi obat? Pada dasarnya tujuan kombinasi obat dapat dilakukan untuk menghemat biaya dan mengurangi gejala yang timbul dari gejala penyakit ganda. Namun jika kita hanya asal mencampur dan menggunakan alat yang seadanya akibatnya obat tidak akan berjalan dengan sempurna.


sumber : http://www.ternakayamkampung.com

45 coment�rios:

Pakan unggas? Mungkin suatu istilah momok lama bagi peternak unggas terutama para peternak ayam ras (pedaging dan petelur). Bagaimana ...

Meramu pakan sendiri


bahan pakan ternak, ternak ayam kampung, ayam kampung
Pakan unggas? Mungkin suatu istilah momok lama bagi peternak unggas terutama para peternak ayam ras (pedaging dan petelur). Bagaimana tidak, harga pakan yang tidak bisa stabil ditambah harga produk yang ikut tidak stabil salah satunya adalah karena pengaruh dari pakan. Maka tak sedikit para peternak ayam ras yang stress, merugi sampai gulung tikar karena tidak bisa mengikuti permainan harga pakan sehingga beralih usaha kepada jenis usaha yang mempunyai ‘sedikit’ kestabilan harga baik harga untuk pakan maupun harga hasil produknya. Ada yang banting setir untuk mencoba beternak ayam kampong, itik petelur dan pedaging, bahkan ada yang mencoba beternak kambing dan sapi. Salah satu penyebab berfluktuasinya harga pakan ayam ras adalah ada beberapa komponen bahan penyusun pakan yang mesti harus impor.
Banyaknya pemain baru dalam bisnis ayam kampong kami rasakan sendiri sebagai penyedia DOC ayam kampong. Saat sekarang ini kami merasa kewalahan melayani pesanan DOC ayam kampong dari berbagai penjuru nusantara. Tak kurang dari 4000-5000 ekor DOC ayam kampong kami produksi  per minggunya, tapi karena jumlah permintaan yang melebihi kapasitas produksi maka pembeli harus indent (pesan).
Banyaknya peternak ayam kampong yang sadar dan melakukan kegiatan usaha beternak ayam kampongnya beralih dari system pemeliharaan ekstensif ke system pemeliharaan secara intensif. Karenanya factor pakan tidak bisa diabaikan dan perlu mendapat perhatian lebih karena pakan mempunyai pengaruh besar dalam model pemeliharaan secara intensif. Pakan ayam kampung sebenarnya masalah sederhana, akan tetapi muncul pertanyaan, apakah efisien kalau kita memberikan pakan ala kadarnya atau dengan memberikan pakan ayam ras pada ayam kampong kalau dilihat dari tingkat produksinya? Dan setelah dihitung dan di ambil kesimpulan bahwa memang sangat tidak efisien kalau kita berikan pakan ala kadarnya atau pakan ayam ras full kepada ayam kampong. Maka usaha apa yang sekiranya bisa dilakukan untuk menekan biaya pakan dan keuntungan bisa meningkat ?
Salah satu usaha yang bisa dilakukan adalah dengan membuat pakan sendiri untuk ayam kampong setelah melakukan usaha penghematan dengan efisiensi penggunaan pakan.  Jangan terbayang dulu masalah kerumitan dan njlimet urusan membuat dan mencampur pakan sendiri. Kalau mau belajar insyaallah semua bisa diselesaikan yang penting kedepankan dulu sikap kemauan dan rasa optimis tinggi. Seorang peneliti tidak mesti hanya sekali dalam menemukan karyanya, yang terpenting adalah terus berusaha menemukan.
Pemberian pakan pada ayam kampong pada dasarnya sama dengan ayam ras yakni berdasar pada tingkat umur, fase pemeliharaan, dan system pemeliharaan yang digunakan. Pakan untuk ayam kampong tidak boleh diabaikan. Mengapa? Karena pakan adalah aspek yang sangat vital bagi kehidupan ayam. Tanpa adanya pakan yang tercukupi kebutuhan nutrisinya maka pertumbuhan ayam kampong akan terganggu.  Berikut akan kami sajikan tabal kebutuhan protein dan energy metabolisme sesuai tingkatan fase pemeliharaan.
Tabel 1. Kebutuhan protein dan energy metabolisme untuk ayam kampung pedaging
Fase pemeliharaan
Protein (%)
Energi metabolisme (kkal/kg)
Brooding (1-14 hari)
22
3050
Starter (14-30 hari)
20
3100
Grower (31-60 hari)
19
2900
Finisher (>61hari)
16-18
3000
Banyak pilihan untuk menyajikan paka ayam kampong antara lain dengan pakan jadi buatan pabrik dan meramu pakan sendiri. Untuk pakan yang perlu mencampur dan meramu sendiri ada hal yang perlu diperhatikan supaya kandungan nutrisi sesuai dengan yang dibutuhkan oleh ayam kampong berdasar fase pemeliharaan. Hal-hal yang perlu diperhatikan adalah sebagai berikut :
  1. Kandungan nutrisi bahan pakan yang akan dijadikan campuran atau untuk meramu pakan
  2. Ketersediaan bahan yang kontinyu dan stabil dalam hal kualitas
  3. Bahan tersebut tidak bersaing dengan kebutuhan pokok manusia (food)
  4. Harga bahan baku relatif murah dan terjangkau
Berikut akan kami sajikan contoh perhitungan dan meramu pakan ayam kampong secara sederhana :
Kita akan menyusun pakan untuk ayam kampong fase grower. Kalau berdasarkan table di atas, kebutuhan protein ayam kampong periode grower sebesar 19%. Bahan yang akan kita pakai untuk mencampur  adalah bahan yang mudah di dapat seperti pakan konsentrat ayam petelur (40%), jagung (45%), dan dedak/bekatul (15%). Kandungan protein masing-masing bahan pakan anda bisa lihat pada table 3. Sehingga hasil perhitungannya adalah sebai berikut :
Konsentrat 40% x 34% =13.6, jagung 45% x 9.0% = 4.0, dan bekatul 15% x 10.2% = 1.5 sehingga nilai hasil protein yang diperoleh adalah 13.6 + 4.0 + 1.5 = 19.1, sehingga dapat disimpulkan bahwa ransum yang kita campur sudah sesuai dengan kebutuhan ternak kita (ayam kampong).
Dengan terpenuhinya nutrisi pakan yang cukup maka kita akan bisa memantau jumlah komsumsi pakan dan berat badan mingguan ternak ayam kampong kita :
Table 2. Konsumsi pakan dan berat ayam kampong standart
Umur (minggu)
Konsumsi pakan (gr/ekor/mgg)
Berat badan (gr/ekor)
1
50
80
2
90
120
3
160
210
4
260
280
5
260
350
6
290
460
7
340
520
8
390
590
9
440
640
10
480
700
11
530
760
12
590
810
Angka yang menunjukkan berat badan ayam kampung di atas adalah termasuk angka yang rendah dan cukup standar, kenyataan di lapangan menunjukkan sekitar 10-20% dari ayam kampong  yang kita pelihara sudah bisa mencapai berat 600-800 gram pada umur 8-9 minggu.
Untuk membantu anda yang masih penasaran dan ingin mencoba meramu dan mencampur pakan ayam kampong sendiri, berikut akan kami sajikan tabel beberapa kandungan nutrisi bahan pakan yang mudah untuk kita jumpai.
Table 3. kandungan nutrisi beberapa bahan pakan yang biasa digunakan untuk pakan unggas :
Bahan baku
Protein (%)
Lemak (%)
Serat kasar (%)
Energi (kkal/kg)
Batas (%)
Bekatul10.27.98.21.63075
Broiler konsentrat41-4265280040
Bungkil kedelai41.73.56.51.54030
Bungkil kelapa20.56.7121.54015
Gandum11.91.92.63.00020
Jagung93.82.53.43050
Layer konsentrat32-3466250040
Pollard16.24.37.72.97025
Sagu1.91.194.682.63025
Tepung bekicot60.974.53.0103
Tepung gaplek1.50.70.92.97020
Tepung ikan53.94.212.64020
Tepung tulang1232-5
Sekali lagi, ini adalah perhitungan sederhana dan mudah-mudahan dapat bermanfaat bagi peternak pemula.  Saran dan kritik selalu kami nantikan untuk perbaikan kita bersama*(SPt)
Anda dapat mencopy isi artikel ini sebagian atau seluruhnya dengan menyebutkan sumbernya : www.sentralternak.com

0 coment�rios: