Pengambilan Telur Telur yang baru dikeluarkan dari induknya harus diambil setiap pagi dan sore. Proses p...
Tips Mengambil telur
Visi Menjadi usaha yang berkembang di dalam sektor peternakan yang profesional , tangguh , efisien , jujur , berteknologi dan b...
Visi Dan Misi
- Meningkatkan ketersediaan bahan pangan asal ternak untuk memenuhi kebutuhan dan kecukupan gizi masyarakat menuju kecukupan gizi protein hewani.
- Meningkatkan kualitas sumberdaya masyarakat peternakan yang berperan aktif dalam kegiatan usaha peternakan yang berbasis agribisnis.
- Membangun sistem kelembagaan usaha tani ternak yang tangguh dan mampu menjalin pola kemitraan guna pengembangan peternakan dalam pemasaran produk unggulan serta melestarikan komoditi dan populasi ternak nuftah daerah.
- menggunakan teknologi tepat guna yang berwawasan ramah lingkungan didukung dengan pembinaan berkelanjutan.
- Meningkatkan dan mengembangkan produk dalam negri yang unggul yang berdaya saing tinggi untuk menghadapi pasar global.
- Menciptakan birokrasi yang profesional serta memiliki integritas moral yang tinggi.
Permintaan daging ayam di Jakarta terus meningkat seiring dengan meningkatnya jumlah penduduk, pendapatan, pendidikan serta kesadaran m...
Pemanfaatan Asam Organik sebagai Bahan Pengawet Non Formalin untuk Daging Ayam
Asam organik dilaporkan sangat efektif untuk mengurangi jumlah cemaran bakteri patogen jika digunakan untuk pencucian daging dan juga tidak meninggalkan residu, sehingga daging yang dicuci dengan asam organik tersebut aman untuk dikonsumsi (Grau, 1986). Asam organik dapat dihasilkan secara alami oleh tumbuhan maupun hewan. Menurut FAO/WHO (ICMSF, 1980), sampai saat ini asam organik merupakan bahan preservasi makanan yang dianggap aman.
Asam asetat (CH3COOH) merupakan asam organik monokarbolik, memiliki bau dan rasa tajam, bersifat sangat mudah larut dalam air. Asam asetat aman digunakan sebagai preservasi bahan makanan dan tidak ada batasan maksimal yang boleh dikonsumsi oleh manusia. Asam asetat dan asam laktat termasuk dalam kelompok asam organik lipofilik lemah yang memiliki kemampuan menghambat pertumbuhan mikroba dalam bahan makanan (Rahman, 1999). Asam asetat mempunyai kemampuan antimikrobial yang lebih efektif dibanding asam laktat. Hal ini dikarenakan asam asetat memiliki sifat lipofilik yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan asam laktat, sehingga asam asetat lebih mudah menerobos membran dinding sel mikroorganisme. Asam asetat juga memiliki spektrum penghambatan yang luas pada bakteri.
Dalam pengkajian ini digunakan asam asetat 4% sebagai bahan preservasi/pengawet daging ayam. Sampel berupa daging ayam utuh diambil dari 6 Tempat Pemotongan Ayam (TPA) wilayah Jakarta Selatan dan masing-masing TPA melibatkan 1 kooperator (pedagang). Masing-masing kooperator melakukan introduksi asam asetat 4% (direndam selama 30 detik) untuk 2 sampel daging ayam dan 2 sampel daging ayam tanpa introduksi diambil dari pedagang non kooperator sebagai kontrol. Jumlah sampel yang digunakan dalam pengkajian ini sebanyak 24 sampel daging ayam utuh yang terdiri dari 12 sampel menggunakan bahan pengawet asam asetat 4% sedangkan yang 12 sampel tanpa menggunakan bahan pengawet. Parameter yang diamati antara lain jumlah total kuman (TPC) dan uji organoleptik yang meliputi perubahan warna, bau dan konsistensi/tekstur daging ayam.
Hasil analisis statistik (a = 0,05) menunjukkan warna daging ayam yang dicelup asam berbeda nyata dengan daging ayam kontrol. Daging ayam yang dicelup asam menjadi pucat, sedangkan daging ayam kontrol tetap berwarna agak merah. Konsistensi/tekstur daging ayam yang dicelup asam maupun kontrol tidak berbeda nyata, yaitu kenyal. Bau daging ayam baik yang dicelup asam maupun kontrol pada pengamatan pagi (jam ke-3 sampai jam ke-4) tidak berbeda nyata, sedangkan pada pengamatan siang (jam ke-7 sampai ke-8) hasilnya berbeda nyata. Daging ayam yang dicelup asam tetap berbau khas dengan kecenderungan berbau asam/cuka, sedangkan daging ayam kontrol cenderung berbau busuk. Hal tersebut didukung data TPC yang menunjukkan kenaikan rataan yang signifikan. Perlakuan asam asetat 4% menurunkan 3,3 log10 cfu/g total mikroorganisme pada siang hari (jam ke-10). Rasa daging ayam setelah dimasak tidak berbeda nyata, namun konsistensi daging ayam masak yang dicelup asam relatif lebih empuk, sedangkan kontrol cenderung agak keras
kotoran/ feses ayam, merup akan salah satu hasil dari peternakan ayam yang terkadang masih dikesampingkan, jika dicermati dan dimaknai b...
Pemanfaatan limbah ternak ayam
Bahan-bahan yang digunakan
- kotoran hewan 1 ton,
- bio-aktivator 1 liter,
- molase (larutan gula) 1 liter,
- air sumur 100 l.
- karpet atau terpal plastik,
- cangkul,
- sarung tangan,
- ember,
- termometer.
- tentukan lokasi pembuatan pupuk kandang kemudian tempat tersebut dibersihkan. Diusahakan alas tempat pembuatan pupuk kandang terbuat dari lantai atau alas plastik,
- dibuat galangan atau sekat disekeliling kotoran hewan agar air atau rembesan air tidak masuk ke kotoran hewan,
- dicampur atau disiram kotoran hewan dengan campuran air, bio-aktivator dan molase, kemudian diaduk merata,
- dihamparkan bahan kotoran hewan tadi di atas lantai dengan ketinggian tumpukan 15-20 cm dan dibuat segi empat atau persegi panjang,
- mengingat pembuatan pupuk kandang ini secara anaerobik, tutup bahan kotoran hewan dengan plastik atau terpal. Suhu ideal proses pembuatan pupuk kandang ini adalah 50-60 derajat Celcius dan jika suhu lebih maka dibuka terpal sewaktu-waktu untuk menurunkan suhu,
- dibiarkan proses penguraian berlangsung selama 7-14 hari,
- setelah itu, diperiksa kotoran hewan apakah sudah matang dengan ciri tidak lagi berbau tajam, terasa dingin dipegang dan warnanya gelap,
- jika sudah berciri-ciri seperti itu maka dapat dikatakan sudah menjadi pupuk kandang,
- dibuka terpal penutupnya dan pupuk kandang diaduk merata,
- dikeringkan di bawah sinar matahari untuk proses pengeringan, dikeringkan selama 2 hari dengan sinar matahari penuh tidak mendung atau pupuk kandang sudah berkadar air 30 %,
- diayak pupuk kandang untuk membuang partikel kasar atau besar,
- pupuk kandang sudah siap digunakan.
Jenis Ternak | Kadar Hara (%) | |||
Nitrogen | Phospor | Kalium | air | |
Kuda
- padat
- cair
|
0.55
1.40
|
0.30
0.02
|
0.40
1.60
|
75
90
|
Sapi
- padat
- cair
|
0.40
1.00
|
0.20
0.50
|
0.10
1.50
|
85
92
|
Kerbau
- padat
- cair
|
0.60
1.00
|
0.30
0.15
|
0.34
1.50
|
85
92
|
Kambing
- padat
- cair
|
0.60
1.50
|
0.30
0.13
|
0.17
1.80
|
60
85
|
Domba
- padat
- cair
|
0.75
1.35
|
0.50
0.05
|
0.45
2.10
|
60
85
|
Ayam
- padat
- cair
|
1.00
1.00
|
0.80
0.80
|
0.40
0.40
|
55
55
|
Ayam buras merupakan salah satu komoditas unggulan untuk memenuhi kebutuhan protein bagi masyarakat. Pemeliharaannya mudah dan dapat dibu...
Herbal ayam
Penggunaan jamu ayam buras ini tidak memerlukan persyaratan spesifik sehingga mudah diterapkan dan jamu dapat dibuat sendiri atau dilakukan bersama dengan kelompoktaninya.
Permintaan daging ayam kampung cenderung mengalami peningkatan dari waktu ke waktu. Hal ini disebabkan oleh kesadaran sebagian masyarakat...
Permintaan daging ayam kampung cenderung meningkat
Dukungan pemerintah dalam hal ini kementrian Pertanian terhadap pengembangan bisnis ayam kampung untuk usaha Mikro, Kecil dan koperasi cukup positif. Saat ini sedang dibuat blue print sistem pengembangan ayam kampung. Dalam blue print ini akan memberikan perlindungan bagi peternak ayam kampung dalam skala usaha mikro, kecil dan koperasi dalam menjalankan usahanya.
Sumber: Kompas
Bercermin dari sebuah sejarah berdirinya hingga menjadi model pola pengorganisasian tata niaga perunggasan di Australia yang sangat komp...
1 coment�rios: